GUA MARIA TRITIS, LITTLE LOURDES AT JOGJAKARTA

Friday, February 22, 2008

Perjalanan ini sedikit membuat kami merasa pusing, karena kami harus melewati jalan menanjak yang berliku-liku. Namun keindahan alam gunung kidul dengan pemandangan gunung batu membuat kami tetap bersemangat. Menurut cerita penduduk setempat, yang sempat berbincang-bincang dengan kami, pada waktu gempa beberapa bulan yang lalu, kawasan Gunung Kidul ini hujan batu krikil. Dan bebatuan seakan turun dari atas gunung.

Dari parkiran, kami berjalan kaki 2 km dengan medan yang bukan jalan rata, melainkan bebatuan, menanjak dan berliku. Bisa bayangkan, bagaimana sulitnya apalagi kami membawa putri kami yang baru berumur 3 tahun. Apakah kami mampu?

Namun sekali lagi, ini belum apa-apa dibandingkan dengan cobaan lainnya. Rasa tekat dan semangat kami menghantam dan menghapuskan perasaan itu. Membuat kami bersemangat kembali. Dan karna kami sendiri belum perna dan belum tau seperti apa Gua Maria yang ada di Tritis ini? Mengapa harus ada dibalik gunung bebatuan karang ini?
Ternyata benar,…. Memng luar biasa ….

Gua Maria Tritis ini adalah gua yang betul-betul indah dan masih alami. Dengan latarbelakang stalaktit-stalaktit. Perjalanan kami ini ditemani oleh anak-anak desa, yang memberikan petunjuk jalan mana yang lebih cepat dan lebih aman buat kami. Mereka adalah anak-anak dari umat katolik disekitar Gua Tritis, yang memang dianjurkan oleh romo paroki untuk memandu wisatawan dan peziarah yang datang ketempat tersebut. Kalau pengunjung berniat jalan salib, rute yang ditempuh lebih jauh dan memakan waktu 2,5 jam untuk bisa melewati keempat belas stasi yang ada sampai ke bukit golgota. Di Bukit Golgota ini, mirip dengan Bukit Golgota yang asli, yang terdapat juga tiga salib besar tempat Yesus di salibkan bersama dengan Barnabas.
Kata Tritis adalah bahas Jawa yang artinya tetesan air.

Tetesan air ini berasal dari stalaktit yang kemudian ditampung untuk digunakan sebagai obat. Letak Gua Tritis ini jauh dari perkampungan penduduk. Gua Tritis ini diresmikan oleh Romo Lamers SJ pada tahun 1979.

Ini adalah Gua Maria yang amat terkesan buat kami sekeluarga. Saran kami bila anda mengunjungi Gua Maria ini hendaknya anda membawa bekal seperlunya saja, seperti air minum mineral, botol kosong untuk wadah air suci dan lilin. Karna nanti kalau anda kembali ke tempat parkiran, jalan yang dilalui terus menanjak. Dan bagi orang tua yang sepuh, anda cukup menyewa tenaga pembawa tandu dari tempat parkiran sampai kedalam gua, dengan membayar upah seratus ribu rupiah pulang-pergi.

Sebelum perjalanan Anda dari Jogja sampai ke Gua Maria Tritis, Anda bisa mampir sebentar untuk berziaarh di Sendang Ngijorejo. Disinipun Anda bisa menemukan Gua Maria Ngijorejo. Gua Maria Ngajirejo inipun kami peroleh informasinya dari salah seorang ibu, yang sempat berkenalan dengan kami. Ia adalah umat di gereja Ganjuran dan juga salah satu ketua lingkungan yang ada di Gereja Ganjuran. Info-info seperti inilah yang membantu kami. Sekaligus menjadi sebuah petunjuk buat kami untuk dapat mengetahui keberadaan Gua-Gua Maria lainnya yang mungkin kami sendiri tidak tahu keberadaannya.

Gua Maria Ngajirejo, letaknya di belakang landasan AU Gading, Gunung Kidul. Dan kurang lebih 1,5 jam kami tempuh dari arah kota Jogjakarta. Perjalanan dari kota Jogja menuju kawasan inipun kami lalui dengan jalan yang berliku dan menanjak. Butuh konsentrasi yang lumayan baik dari pengemudi kendaraan. Ditambah waktu itu pun hujan rintik. Kami tak banyak memperoleh info tentang Gua Maria ini, hanya saja suasana di Ngajirejo ini cukup hening dan sepi, letaknyapun ditengah pedesaan .

0 comments:

Post a Comment

Add to My Yahoo! Add to Google Add to My AOL Add this Content to Your Site

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP